Berburu Jilbab

Ini cerita 2 mg yang lalu,waktu itu Ma'O mau cari jilbab, karena dirumah cuma punya 2. Kata temen2 nyarinya di Plaza Sukaramai, jangan di dept store, ga kan ada!
Wah,mau ga ya Pa'E diajak kesana?
"Males ah panas"
"Cuma sekali ni aja"
"Nanti mamah belanja, pa'e tunggu dimana?"
"ya, kemana kek, kan ada resto bisa nangkring disitu. Nanti kalo ma'o udah selesai dimiskol".
Hari minggu kami meluncur ke P Sukaramai yang emang ramai banget. Pa'E ternyata setia menemani kemana saja bersama Akhdan, tapi ma'o yang malah ga leluasa, kayak diburu-buru.
*Jangan-jangan itu taktiknya pa'e aja ya biar cepet pulang*
Akhirnya hari itu cuma dapet 3, sebelum pulang bayar 'upah' dulu ke Akhdan
"Teh botow, Ma...Mama Opi minta teh botow....."

Kata temen, jilbab yang opi beli bisa ditawar lebih murah lagi.
"Ah, yang bener.."
"Iyya, apalagi kalo belinya kodian!!"


Penasaran, Ma'O pengen ke Sukaramai lagi. Tapi papa edot kerja, jadi Opi cari informasi ke supir taxi camp jalur angkot ke Sukaramai.
Jadi, dari gerbang camp naik angkot, sampai pasar rumbai bayar dulu 2rb baru turun, naik lagi yang ke "Pasar! Pasar!". Ingat jangan celingukan kayak orang baru pertama kali naik angkot, dan nikmati musik pilihan pak supir.
Bang,sms siapa ini Baang
Bang, katanya pakai sayang sayyaaang
Bang, tampaknya dari pacar abaaaang
Bang, hati ini mulai tak senaaaang


"Bara ni Bang?", (dengan logat diMinang2-kan)
"Tiga puluh",
"Limo baleh ya", (masih sok diminang2-kan dengan harapan dikasi murah)
"@#gjuivmiti*&%#^*KGJKbvuf=;.mcvr8@#$%^% rueifmvnvndfiodfjibfivfnjkevnuddjvnvnnjvvnkdk!!"
Kira-kira maksudnya gini kali ya:
"Moal bisa atuh Neng, abdi wae modalna 25, nyewa kios ge geus sabaraha, can ongkos uah uih kadieu, tibatan 15 mending ku abdi diangge nyalira. PlisssDech!"