Seks adalah sebuah topik yang paling kontroversial dalam masyarakat kita (masyarakat Muslim). Karena agama kita (Islam)? Tidak! Kondisi ini berkembang disebabkan latar belakang budaya, kebodohan dan perilaku munafik.
Kaum Muslim pada zaman Rasulullah saw., biasa mendatangi beliau untuk bertanya dan membahas masalah2 seksualitas. Memang, rasa malu adalah salah satu tanda kesalehan seorang Muslim baik laki2 maupun perempuan, namun hal ini tidak berlaku dalam masalah pengetahuan ataupun agama (konsep hidup).
Setiap Muslim bahkan anak2 yang belajar ngaji, pasti menemukan bahwa Alquran membicarakan masalah seksualitas dengan terbuka. dalam Alquran ,kita dapat menemukan bahasan mengenai reproduksi dan penciptaan manusia, menstruasi, kehidupan keluarga, posisi2 seksual dan bahkan ejakulasi.
Simaklah ayat2 Alquran di bawah ini :
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, 'Haid itu adalah kotoran.' Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang tobat dan menyukai orang2 yang menyucikan diri. Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam , maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman." (Q.S. al Baqarah:222-223)
"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur." (Q.S. as Sajdah: 7-9)
"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menjadikannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan darinya sepasang: laki-laki dan perempuan." (Q.S. al Qiyaamah: 37-39).
"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada." (Q.S. ath Thaariq:5-7)
Dasar-dasar pendidikan seks Islami adalah: memperlakukan seks sebagai anugerah dari Allah yang Mahakuasa,
Apa yang harus diajarkan? Aspek-aspek anatomis dan psikologis, skema pubertas, bersama dengan perubahan-perubahan fisikal, kebutuhan akan kehidupan keluarga, dorongan seksual, sindrom menstruasi dan pramenstruasi, pembentukan dan perkembangan janin, kontrasepsi dan -yang paling penting-pandangan dan standar Islam mengenai itu semua. Tentu saja masalah yang dibahas dan cara pembahasannya disesuaikan dengan kebutuhan (menyangkut usia, latar belakang, dan aspek-aspek penting lainnya dari peserta didik).
Pendidikan seks yang baik adalah usaha menuju perilaku seks yang lebih alamiah, membantu memerangi kekerasan seksual terhadap anak2, maka cegah dan lawanlah! (maksudnya biar anak2 kita jangan terlalu polos sampai tidak menyadari dan gampang dikerjain orang yg tidak bertanggung jawab)
Cuplikan "Panduan Seks Islami" Best Seller oleh Dr. Hassan Hathout
3.26.2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Opi.... ini blog diapdet atuhhh...
Post a Comment